Friday, February 10, 2017

THE END...?

Part 1 : Sebuah Pertemuan
Part 2 : Sebuah Awal
Part 3 : Golden Time


      1 tahun bukan lah waktu yang sebentar, 1 tahun kebersamaan ku membuat kita semakin dekat satu sama lain. kita saling mengerti satu sama lain. berbagai macam moment kita sudah lalui, aku berharap di moment moment selanjutnya akan lebih indah dan lebih berwarna. Tapi......

"aku ga enak dah sama mama"

"ga enak kenapa?"

"aku selalu bohong sama mama kalau mau jalan sama kamu, dan mama juga tau deh kayanya kalau aku punya pacar, aku belom di bolehin sama mama buat pacaran"

"ya terus gimana?"

"kita udahan aja ya. aku ga mau bandel sama mama, mama selalu curiga gitu kalau aku izin keluar rumah" 
"Semua kakak aku di bolehin pacaran pas udah lulus SMA soalnya, aku gamau ngelawan mama aku" 

"oalaah, yaudah deh kalau emang kamu maunya gitu, aku juga ga bisa berbuat apa apa"
"tapi kamu masih sayang kan sama aku?"

"masih kok, aku masih sayang banget sama kamu"

"kalau gitu aku janji, aku janji aku akan nunggu kamu, nunggu sampai kamu lulus SMA, setelah itu kita pacaran lagi" 

"beneran kamu mau nunggu aku sampe lulus SMA?" 

"iya bener aku janji" 

"makasih sayang" 

        Iya hari itu aku kehilangan sebuah status yang mengikatku selama 1 tahun lebih. apa aku sedih? tidak... Aku tidak merasa sedih sama sekali. karna aku tau. aku hanya kehilangan sebuah status, aku masih memiliki kamu seutuhnya di hatiku dan di hidupku. hari itu aku membuat sebuah janji yang ku buat dengan sepenuh hati dan sebuah keyakinan penuh. aku membuat sebuah janji yang akan bisa ditepati sampai 1 setengah tahun ke depan. sebuah waktu yang tidak sebentar, lebih lama di banding sebuah status ku bersamanya....

   Setelah itu, hari hari ku berjalan seperti biasanya, aku masih bisa main bersama mu, kita berbincang bincang, aku mengantar mu pulang, kita nonton bioskop bareng dan kita juga sering mengabiskan waktu bersama. aku sadar sebuah status tidak lah penting kala itu. yang aku tahu, kita masih memiliki rasa yang sama.

    Setelah hari kelulusan ku, kita berubah.... kita jarang menghabiskan waktu bersama, chat ku sering kau abaikan. aku mulai merasa kehilangan mu. aku takut. aku tidak bisa menepati janji ku kepada mu. kau pun berubah, diriku tak lagi menjadi prioritas mu. aku patah hati......

"tadi kamu pulang sama siapa?"

"kok kamu tau?"

"iya, tadi lagi ngumpul di warung depan sekolah"

"oalaah, itu tadi ka dayat, kan rumahnya deket sama aku"

"ka dayat alumni 3 tahun lalu?"

"iyah ka dayat itu" 

"oalah"

     Hati ku patah untuk kedua kalinya. hari itu aku sadar, kau sedang jatuh cinta kepada orang lain. aku tak bisa berbuat apa apa, siapa memangnya diriku? hanya mantan kekasih mu.

" ka, aku lagi deket sama temen sekelas aku"

"siapa?"

"ada deh, kamu tahu kok orangnya, tapi rahasia" 

Hati ku patah untuk kesekian kalinya 

"ka maaf, kayanya kamu ga harus nunggu aku sampe lulus SMA deh"
"batalin aja janji kamu itu ke aku"

"Engga, Afri, aku bakal tetep nunggu kamu sampe kamu lulus SMA, itu janji aku yang udah pernah aku buat, aku akan tepatin itu" 

"makasih ka"

   setelah hari itu, kau semakin acuh padaku, chat ku tak pernah kau balas lagi, setiap aku ingin mengantar mu pulang, kau selalu menolak. tapi entah kenapa aku tetap setia menunggu mu. kau sempat bertanya pada ku

" emang di kampus ga nemu yang baru ka?"

         aku tipe orang yang memiliki proses, proses ku adalah aku tertarik dengan seseorang, aku suka dengan orang itu dan akhirnya aku sayang lalu aku menyatakan cinta ku untuk orang itu, tapi di kampus  aku hanya mencapai tahap suka, setelah itu hilang sudah semua perasaan ku, karna di hati ku masih ada kamu. afri manusia aneh dengan gigi gingsulnya yang berhasil menelusuri hari ku paling dalam, hingga akhirnya kau tersesat didalam hati ku. aku tak pernah tertarik dengan semua wanita di kampus ku, tidak.... yang di pikirku hanya kamu afri... tidak ada yang lain 

     Hari ini hari kelulusan mu, tepat dimana aku menepati janji ku, aku ingat hari itu aku mengirimi mu sebuah pesan singkat

"Afri, Janji aku, Aku bayar lunas"
"Selamat udah lulus, Sukses buat PTNnya semoga keterima di IPB"

       Sebenarnya tidak hanya itu, aku menulis dengan panjang lebar.  aku mengungkapkan  semua perasaan ku padanya waktu itu,intinya aku makasih banget buat selama ini meskipun kamu gitu tp kamu lah pemeran utamanya. kamu yang bikin aku semangat, kamu alasan apa yang sekarang aku lakuin, sikap kamu, cara kamu manggil aku, cara kamu marah, perhatiannya kamu, cara kamu natap aku, cara kamu senyum,cara jalan kamu, manjanya kamu,  pokoknya semua cara mu buat aku, aku kangen itu banget. tapi  yang ku terima hanyalah.......... tidak ada.... aku tidak menerima sepatah katapun darinya. lagi lagi dan untuk kesekian kalinya hati ku patah 

     Apa aku menyesal menunggunya? tidak aku tidak pernah menyesal, karna dengan menunggunya aku sadar, aku sadar betapa pentingnya menghargai waktu, menghargai orang orang yang ada di sisimu sekarang, aku belajar, semua rencana yang kita buat tidak pernah akan berjalan sesuai rencana, aku belajar cinta itu butuh pengorbanan. dan pada akhirnya kita akan selalu sendiri. terima kasih afri sudah menjadi warna terang lalu di paksa untuk memudar di hidup ku. terima kasih sudah menjadi guru terbaik dalam kehidupan ku. terima kasih. 


0 comments:

Post a Comment